ASN BerAKHLAK #Bangga Melayani Bangsa

Detail Berita

Pentingnya screening dini terhadap penyakit frambusia

Blog Single

Frambusia atau biasa juga disebut Patek atau Buba adalah penyakit kulit yang mudah menular, hal tersebut disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum, bakteri tersebut akan menyerang kulit di bagian tungkai bawah kaki dan dapat juga menyerang pada tulang dan periosteum. Untuk mencegah penyakit ini Puskesmas Tlogowungu melaksanakan kegiatan screening frambusia kepada seluruh siswa SD dan MI yang ada di wilayah Kecamatan Tlogowungu. Siswa yang mempunyai tanda dan gejala frambusia kemudian diambil sampel darahnya guna dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan TPHA-RDT. Sebelum kegiatan selesai siswa diberikan edukasi untuk pencegahan penyakit frambusia antara lain :

1. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi pakai sabun setiap hari

2. Menghindari kontak langsung dengan penderita frambusia

3. Segera berobat jika muncul tanda dan gejala

 

Puskesmas Ambal II hari ini tanggal 2 Maret 2022 telah melakukan Screening Frambusia di beberapa SD sewilayah Puskesmas Ambal II, untuk para healthies yang masih belum tahu apa itu penyakit frambusia, penyakit ini adalah penyakit kulit yang menular, menahun dan kambuhan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Treponema perteu. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak di daerah yang tropis, panas dan hujan. Faktor penting yang mempengaruhi perkembangbiakan penyakit ini adalah faktor kebersihan lingkungan. Selain itu penyebab lain seseorang terkena penyakit frambusia antara lain faktor usia (biasanya umur <15 tahun), lingkungan kotor, pola hidup tidak sehat, kurang menjaga kesehatan tubuh, dan kontak langsung dengan penderita frambusia. Gejala awal apabila seseorang terkena penyakit ini adalah munculnya benjolan kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah, gejala ini bisa hilang sendiri tanpa meninggalkan bekas. Sedangkan gejala lanjut dari penyakit ini dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang sehingga dapat menyebabkan kecacatan. Untuk mencegah penyakit frambusia Tim Puskesmas Ambal II melakukan screening Penyakit Frambusia kepada siswa-siswa SD Surobayan, SD Singosari, dan SD Sinungrejo. Siswa- siswa yang mempunyai gejala seperti penyakit frambusia di ambil sampel darahnya dan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan cara yang sama dengan pemeriksaan pada penyakit sifilis yaitu dengan TPHA-RDT. Dari semua sampel yang diambil darahnya, alhamdulillah hasilnya negatif. Diakhir kegiatan tim berpesan kepada seluruh siswa-siswi dan guru agar lebih aktif lagi untuk melakukan pencegahan penyakit frambusia ini dengan cara : 1. Menjaga kebersihan diri dengan mandi pakai sabun setiap hari. 2. Cuci pakaian setiap hari dan tidak bergantian dengan pakaian bekas penderita. 3. Hindari kontak langsung dengan luka penderita. 4. Segera obati jika ditemukan penderita. 5. Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan pengobatan. Terimakasih,semoga bermanfaat healthies.
Sumber : https://puskesmasambaldua.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/27/screening-penyakit-frambusia
Puskesmas Ambal II hari ini tanggal 2 Maret 2022 telah melakukan Screening Frambusia di beberapa SD sewilayah Puskesmas Ambal II, untuk para healthies yang masih belum tahu apa itu penyakit frambusia, penyakit ini adalah penyakit kulit yang menular, menahun dan kambuhan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Treponema perteu. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak di daerah yang tropis, panas dan hujan. Faktor penting yang mempengaruhi perkembangbiakan penyakit ini adalah faktor kebersihan lingkungan. Selain itu penyebab lain seseorang terkena penyakit frambusia antara lain faktor usia (biasanya umur <15 tahun), lingkungan kotor, pola hidup tidak sehat, kurang menjaga kesehatan tubuh, dan kontak langsung dengan penderita frambusia. Gejala awal apabila seseorang terkena penyakit ini adalah munculnya benjolan kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah, gejala ini bisa hilang sendiri tanpa meninggalkan bekas. Sedangkan gejala lanjut dari penyakit ini dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang sehingga dapat menyebabkan kecacatan. Untuk mencegah penyakit frambusia Tim Puskesmas Ambal II melakukan screening Penyakit Frambusia kepada siswa-siswa SD Surobayan, SD Singosari, dan SD Sinungrejo. Siswa- siswa yang mempunyai gejala seperti penyakit frambusia di ambil sampel darahnya dan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan cara yang sama dengan pemeriksaan pada penyakit sifilis yaitu dengan TPHA-RDT. Dari semua sampel yang diambil darahnya, alhamdulillah hasilnya negatif. Diakhir kegiatan tim berpesan kepada seluruh siswa-siswi dan guru agar lebih aktif lagi untuk melakukan pencegahan penyakit frambusia ini dengan cara : 1. Menjaga kebersihan diri dengan mandi pakai sabun setiap hari. 2. Cuci pakaian setiap hari dan tidak bergantian dengan pakaian bekas penderita. 3. Hindari kontak langsung dengan luka penderita. 4. Segera obati jika ditemukan penderita. 5. Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan pengobatan. Terimakasih,semoga bermanfaat healthies.
Sumber : https://puskesmasambaldua.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/27/screening-penyakit-frambusia
Puskesmas Ambal II hari ini tanggal 2 Maret 2022 telah melakukan Screening Frambusia di beberapa SD sewilayah Puskesmas Ambal II, untuk para healthies yang masih belum tahu apa itu penyakit frambusia, penyakit ini adalah penyakit kulit yang menular, menahun dan kambuhan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Treponema perteu. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak di daerah yang tropis, panas dan hujan. Faktor penting yang mempengaruhi perkembangbiakan penyakit ini adalah faktor kebersihan lingkungan. Selain itu penyebab lain seseorang terkena penyakit frambusia antara lain faktor usia (biasanya umur <15 tahun), lingkungan kotor, pola hidup tidak sehat, kurang menjaga kesehatan tubuh, dan kontak langsung dengan penderita frambusia. Gejala awal apabila seseorang terkena penyakit ini adalah munculnya benjolan kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah, gejala ini bisa hilang sendiri tanpa meninggalkan bekas. Sedangkan gejala lanjut dari penyakit ini dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang sehingga dapat menyebabkan kecacatan. Untuk mencegah penyakit frambusia Tim Puskesmas Ambal II melakukan screening Penyakit Frambusia kepada siswa-siswa SD Surobayan, SD Singosari, dan SD Sinungrejo. Siswa- siswa yang mempunyai gejala seperti penyakit frambusia di ambil sampel darahnya dan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan cara yang sama dengan pemeriksaan pada penyakit sifilis yaitu dengan TPHA-RDT. Dari semua sampel yang diambil darahnya, alhamdulillah hasilnya negatif. Diakhir kegiatan tim berpesan kepada seluruh siswa-siswi dan guru agar lebih aktif lagi untuk melakukan pencegahan penyakit frambusia ini dengan cara : 1. Menjaga kebersihan diri dengan mandi pakai sabun setiap hari. 2. Cuci pakaian setiap hari dan tidak bergantian dengan pakaian bekas penderita. 3. Hindari kontak langsung dengan luka penderita. 4. Segera obati jika ditemukan penderita. 5. Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan pengobatan. Terimakasih,semoga bermanfaat healthies.
Sumber : https://puskesmasambaldua.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/27/screening-penyakit-frambusia
Puskesmas Ambal II hari ini tanggal 2 Maret 2022 telah melakukan Screening Frambusia di beberapa SD sewilayah Puskesmas Ambal II, untuk para healthies yang masih belum tahu apa itu penyakit frambusia, penyakit ini adalah penyakit kulit yang menular, menahun dan kambuhan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Treponema perteu. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak di daerah yang tropis, panas dan hujan. Faktor penting yang mempengaruhi perkembangbiakan penyakit ini adalah faktor kebersihan lingkungan. Selain itu penyebab lain seseorang terkena penyakit frambusia antara lain faktor usia (biasanya umur <15 tahun), lingkungan kotor, pola hidup tidak sehat, kurang menjaga kesehatan tubuh, dan kontak langsung dengan penderita frambusia. Gejala awal apabila seseorang terkena penyakit ini adalah munculnya benjolan kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah, gejala ini bisa hilang sendiri tanpa meninggalkan bekas. Sedangkan gejala lanjut dari penyakit ini dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang sehingga dapat menyebabkan kecacatan. Untuk mencegah penyakit frambusia Tim Puskesmas Ambal II melakukan screening Penyakit Frambusia kepada siswa-siswa SD Surobayan, SD Singosari, dan SD Sinungrejo. Siswa- siswa yang mempunyai gejala seperti penyakit frambusia di ambil sampel darahnya dan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan cara yang sama dengan pemeriksaan pada penyakit sifilis yaitu dengan TPHA-RDT. Dari semua sampel yang diambil darahnya, alhamdulillah hasilnya negatif. Diakhir kegiatan tim berpesan kepada seluruh siswa-siswi dan guru agar lebih aktif lagi untuk melakukan pencegahan penyakit frambusia ini dengan cara : 1. Menjaga kebersihan diri dengan mandi pakai sabun setiap hari. 2. Cuci pakaian setiap hari dan tidak bergantian dengan pakaian bekas penderita. 3. Hindari kontak langsung dengan luka penderita. 4. Segera obati jika ditemukan penderita. 5. Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan pengobatan. Terimakasih,semoga bermanfaat healthies.
Sumber : https://puskesmasambaldua.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/27/screening-penyakit-frambusia

 

Share this Post: